Setelah tiga bulan laluseri RT-N11 yang berhasil menyabet medali emas (karena kinerja prima sehingga memeroleh skor 4,1) kini kembali mendapatkan kesempatan melakukan review terhadap seri wireless router plus access point keluaran Asus yang berkinerja tinggi.
Berbeda dengan seri RT-N11 yang menggunakan konektor kabel RJ45 untuk koneksi ke internet, seri DSL N13 menggunakan kabel RJ11 dan teknologi ADSL. Seri ini juga dapat difungsikan sebagai print server menggunakan konektor USB 2.0.
Selain itu, berbeda dengan seri RT-N11 yang menggunakan standar koneksi wireless 802.11n dan memiliki dua antena, seri DSL N13 ini menggunakan tiga antena sekaligus. Artinya, dua di antaranya berfungsi sebagai pemancar (transceiver). Sementara saat menerima sinyal, ketiganya akan befungsi bersama-sama sebagai penangkap sinyal (receiver). Standar 802.11n memungkinkan terjadinya penerimaan dan pengiriman paket data secara bersamaan. Maka, menilik standar yang dipakai oleh Asus DSL N13 adalah 802.11n, seharusnya kecepatan transfer data (troughput) akan mendekati 100 Mbps.
Memberikan nilai plus bagi seri RT N13 ini lantaran tersedia beragam fitur keamanan dan manajemen jaringan. Mulai dari DHCP server untuk mengelola nomor IP secara dinamik, sampai dengan Virtual DMZ untuk mengisolasi komputer-komputer yang distur agar bisa diakses langsung dari Internet. Satu fasilitas lagi, yaitu SPI firewall dapat mengenali dan mementahkan upaya serangan jenis Denial of Service (DoS).
Setelah mengamati kelengkapan fitur-fitur manajemen dan jaringan,menguji Asus DSL N13 dalam hal troughput. Software NetIQ Chariot dipilih sebagai alat bantu pengujian. Hasilnya, troughput maksimal “nangkring” di angka 91,638 Mbps. Sementara itu, troughput minimal ada di angka 45,020 Mbps dan reratanya ada di angka 77,333 Mbps.
Selain througput,juga mencermati komponen uji yang lain, yaitu response time. Hal ini untuk menilai kecepatan pemrosesan dan penerusan paket data. Ternyata, response time maksimal ada di angka 1,777 detik. Artinya, DSL N13 tergolong responsif dan cepat dalam meneruskan paket data karena angka response time berada jauh di bawah 5 detik yang menjadi ambang penilaian bagus.
Untuk memantapkan pengujian dan penilaian, menjajal kinerja firewall bawaan DSL N13 dalam mengamankan port-port komunikasi. Fasilitas uji Shield Up yang disediakan oleh situs uji terpercaya www.grc.com (Gibson Research Center) digunakan sebagai alat bantu pengujian. DSL N13 dihubungkan ke situs tersebut menggunakan nomor IP publik yang dimiliki. Hasilnya, seluruh port komunikasi berada dalam status tersembunyi (Stealth). Artinya, semua port komunikasi tidak bisa dilihat oleh orang lain di Internet. Firewall dalam DSL N13 ternyata mampu mengamankan port komunikasi secara maksimal.
Berbeda dengan seri RT-N11 yang menggunakan konektor kabel RJ45 untuk koneksi ke internet, seri DSL N13 menggunakan kabel RJ11 dan teknologi ADSL. Seri ini juga dapat difungsikan sebagai print server menggunakan konektor USB 2.0.
Selain itu, berbeda dengan seri RT-N11 yang menggunakan standar koneksi wireless 802.11n dan memiliki dua antena, seri DSL N13 ini menggunakan tiga antena sekaligus. Artinya, dua di antaranya berfungsi sebagai pemancar (transceiver). Sementara saat menerima sinyal, ketiganya akan befungsi bersama-sama sebagai penangkap sinyal (receiver). Standar 802.11n memungkinkan terjadinya penerimaan dan pengiriman paket data secara bersamaan. Maka, menilik standar yang dipakai oleh Asus DSL N13 adalah 802.11n, seharusnya kecepatan transfer data (troughput) akan mendekati 100 Mbps.
Memberikan nilai plus bagi seri RT N13 ini lantaran tersedia beragam fitur keamanan dan manajemen jaringan. Mulai dari DHCP server untuk mengelola nomor IP secara dinamik, sampai dengan Virtual DMZ untuk mengisolasi komputer-komputer yang distur agar bisa diakses langsung dari Internet. Satu fasilitas lagi, yaitu SPI firewall dapat mengenali dan mementahkan upaya serangan jenis Denial of Service (DoS).
Setelah mengamati kelengkapan fitur-fitur manajemen dan jaringan,menguji Asus DSL N13 dalam hal troughput. Software NetIQ Chariot dipilih sebagai alat bantu pengujian. Hasilnya, troughput maksimal “nangkring” di angka 91,638 Mbps. Sementara itu, troughput minimal ada di angka 45,020 Mbps dan reratanya ada di angka 77,333 Mbps.
Selain througput,juga mencermati komponen uji yang lain, yaitu response time. Hal ini untuk menilai kecepatan pemrosesan dan penerusan paket data. Ternyata, response time maksimal ada di angka 1,777 detik. Artinya, DSL N13 tergolong responsif dan cepat dalam meneruskan paket data karena angka response time berada jauh di bawah 5 detik yang menjadi ambang penilaian bagus.
Untuk memantapkan pengujian dan penilaian, menjajal kinerja firewall bawaan DSL N13 dalam mengamankan port-port komunikasi. Fasilitas uji Shield Up yang disediakan oleh situs uji terpercaya www.grc.com (Gibson Research Center) digunakan sebagai alat bantu pengujian. DSL N13 dihubungkan ke situs tersebut menggunakan nomor IP publik yang dimiliki. Hasilnya, seluruh port komunikasi berada dalam status tersembunyi (Stealth). Artinya, semua port komunikasi tidak bisa dilihat oleh orang lain di Internet. Firewall dalam DSL N13 ternyata mampu mengamankan port komunikasi secara maksimal.
Comments :
0 komentar to “ASUS DSL N13 Wireless Router plus Access Point”
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
Posting Komentar